7 Penyebab Yahoo Tenggelam

0 0
Read Time:3 Minute, 38 Second

Generasi era 90-an, pastinya mengenal salah satu media sosial populer pada masa itu. Ya, sahabat Bonanza88 sudah bisa menebak yakni kehadiran Yahoo.  

Pasalnya, perusahaan internet yang didirikan di Amerika Serikat itu begitu populer di kalangan anak muda pada masanya. Apalagi, Yahoo digunakan ratusan juta pengguna dalam mencari berbagai informasi penting. 

Tak hanya itu, para pengguna internet pun kerap memanfaatkan berbagai produk turunan Yahoo. Mulai dari Yahoo, Yahoo Mail, pesan elektronik singkat atau Yahoo Messenger sampai dengan Flickr atau dokumentasi foto.

Semua produk perusahaan raksasa Yahoo pada masa itu menjadi nomor satu bahkan sukses mengubah tren dunia menjadi lebih canggih dalam mendapatkan berbagai informasi dengan cepat. 

Jika ditarik ke belakang, Yahoo hanyalah sejenis bookmark atau petunjuk halaman buku. Hadirnya bookmark merupakan ide dari dua orang mahasiswa Universitas Stanford

Jerry dan David Filo pada April 1994.

Di mana tengah menggunakan jatah liburan kuliah mereka dengan melakukan kompilasi sebuah bookmark dan melakukan beragam jenis pengelompokan berdasarkan kata kunci. 

Dari satu, akhirnya mereka terpikirkan untuk juga memasukannya di sebuah website. Lalu, selepas membuat program database, karya Jerry dan David Filo yang berhasil diciptakan akhirnya dirilis secara online.

Lalu, bookmark memiliki nama awal “Jerry and David’s Guide to World Wide Web” diubah dengan nama baru yakni Yahoo. Penggunaan nama Yahoo asalnya dari singkatan yakni Yet Another Hierarchical Officious Oracle.

Pada 18 Januari 1995, domain Yahoo.com pun dihasilkan. Dua bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 2 Maret 1995 akhirnya mereka resmi merilis Yahoo! sebagai sebuah perusahaan.

Tahun selanjutnya, pada tanggal 12 April 1996, Yahoo meraih dana segar senilai USD33,8 juta dolar AS yang berhasil dihimpun dari pelbagai hasil penjualan 2,6 juta lembar saham harga USD 13 per lembar.

2. Penutupan Geocities 

 Tepat pada tahun 1999, Yahoo pertama kali mempunyai layanan penyedia hosting gratis berbasis penyimpanan data seperti halnya Blog atau website yang bernama Geocities. Layanan ini seperti Blogger dan WordPress kala saat itu.

Namun sayangnya, tanpa ada  alasan jelas, satu dekade kemudian di tahun 2009 Geocities resmi dihentikan Yahoo. Padahal situs ini sudah mempunyai member lebih dari 10 juta orang. 

3.  Mengakuisisi Tumblr

Setelah Yahoo menutup Geocities, lantas Yahoo kembali mengakuisisi Tumblr pada tahun 2013 ketika Marrisa Mayer menjabat sebagai CEO. Bersama dengan Yahoo, Tumblr hadir dengan dua ciri khas utama yakni dapat dipergunakan untuk keperluan blog dan juga media sosial.

Namun, keputusan Yahoo melakukan akuisisi Tumblr dinilai terlambat . Pasalnya, para webmaster telah familiar dengan platform Blogger dan juga WordPress. Selain itu, Tumblr juga tak mempunai kelebihan yang jelas dibanding dua platform tersebut.

Adapun peran Tumblr sebagai jejaring sosial juga sudah kalah populer dibanding dengan Facebook, Instagram, Twitter. Hal ini lantas menjadikan Tumblr makin dilupakan dan kebanyakan dipakai untuk keperluan sosial bookmart semata.

4. Tidak Mempunyai Jejaring Sosial

Yahoo memang telah banyak mengakuisisi situs jejaring sosial seperti halnya Flickr, Koprol, Delicious, Tumblr. Akan tetapi, justru banyak mengalami berbagai kegagalan dan banyak situs yang lantas ditutup. 

Selain itu, popularitas jejaring sosial milik Yahoo juga sudah kalah pamor dibanding Facebook dan Twitter. Beberapa tahun lalu, Yahoo Massenger menjadi salah satu jejaring sosial milik Yahoo populer. 

Namun, setelah lahir perangkat smartphone, maka layanan Yahoo Massenger malah ketinggalan zaman dan jarang dipakai hingga situs ini ditutup. S

Sementara itu, pihak kompetitor yakni Google telah mempunyai jejaring sosial G+ dan Hangout yang saat itu terbilang cukup sukses digunakan para pengguna.

5. Bentuk Perusahaan Tak Jelas

Banyak yang bertanya, apakah Yahoo sebuah perusahaan teknologi ? Sepertinya begitu, tetapi ternyata pemasukan terbesar Yahoo berasal dari iklan, sehingga lebih pantas disebut sebagai perusahaan media.

Uniknya, cara operasional perusahaan Yahoo justru lebih mirip sebagai perusahaan teknologi. Di mana, model usaha yang tak jelas ini disebut pakar komputer Paul Graham sebagai biang kerok perkembangan Yahoo yang stagnan. 

6. CEO Tidak Bersinar

Saat menggandeng Marissa Mayer sebagai CEO, Yahoo berharap dapat melakukan sebuah perubahan besar bagi bisnisnya. Namun sayangnya, hal tersebut tak kunjung terjadi. Banyak pihak menyatakan bahwa jam terbang Marissa belum dapat membawa Yahoo keluar dari lubang keterpurukan.

Kondisi ini membuat Yahoo menjual 3 bisnis internet mereka karena tidak ada opsi lain yang menyelamatkan Yahoo saat itu.

7. Tolak Dibeli Microsoft

Mantan CEO Microsoft Steve Balmer berupaya keras untuk dapat membeli Yahoo. Balmer pun pada akhirnya sempat mengajukan mahar senilai USD 44 miliar pada Yahoo. 

Namun, tawaran tersebut buru-buru ditolak dengan alasan nilainya terlalu murah. Padahal, kala itu bisnis Yahoo sudah mulai goyang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Peter Morgan

Peter Morgan